Pertanyaan:
Apa saja syarat-syarat diterimanya amalan?
Syaikh Muhammad Jamil Zainu rahimahullahu ta’ala menjawab:
Syarat-syarat diterimanya di sisi Allah ada tiga.
Pertama, beriman dan bertauhid kepada Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً
“Sesungguhnya, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih, untuk merekalah surga-surga Firdaus.” (QS. Al Kahfi: 107)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قُلْ أَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
“Katakan, ‘Aku beriman kepada Allah’, kemudian istiqamah-lah.” [HR. Muslim]
Kedua, ikhlas. Yaitu, beramal untuk Allah tanpa riya’[1] dan sum’ah[2]. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصاً لَّهُ الدِّينَ
“Maka, ibadahilah Allah dengan ikhlas untukNya dalam [menjalankan] agama.” (QS. Az Zumar: 2)
Ketiga, sesuai dengan apa yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
“Dan
apa-apa yang datang kepada kalian dari Rasulullah, maka ambillah. Dan
apa-apa yang beliau larang darinya untuk kalian, maka jauhilah.” (QS. Al Hasyr: 7)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَادٌّ
“Siapa saja yang mengerjakan amalan yang tidak kami contohkan, maka amalannya tertolak.” [HR. Muslim]
RUJUKAN: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu. Hudz ‘Aqidatak min Al Kitab wa As Sunnah Ash Shahihah. TTp: TP. TTh, halaman 9.
[1] Beramal agar dilihat orang [penerj.]
[2] Beramal agar orang-orang membicarakannya [penerj.]